Top Ad unit 728 × 90


Breaking News

random
[Payakumbuh][slide][FFFF00]

Mungkinkah, Palangkaraya akan jadi Ibukota ?

NerSumbar.Com, Nasional--Pemerintah tengah mewacanakan kembali pemindahan ibukota Negara. Rencananya, ibu kota Negara akan dipindahkan ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Wacana pemindahan ibu kota ini sudah terjadi sejak Presiden Pertama RI, Soekarno memimpin. Saat itu, dia memimpikan Palangkaraya menjadi ibu kota Negara. Sebab, Palangkaraya merupakan kota di tengah-tengah Pulau Kalimantan. Selain itu, Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia.

"Jadikanlah Kota Palangkaraya sebagai modal dan model," ujar Soekarno saat pertama kali menancapkan tonggak pembangunan kota ini 17 Juli 1957.

Wacana ini hilang begitu saja. Kemudian, muncul kembali saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat presiden RI di 2013. Lagi-lagi, Palangkaraya menjadi opsi utama perpindahan ibu kota ini.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun akhirnya melanjutkan wacana ini. Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi menjelaskan, wacana kembali muncul saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Palangkaraya sekitar setahun lalu. Kala itu, Johan mengatakan, banyak masyarakat yang meminta agar Presiden merealisasikan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Palangkaraya (12/04/2017).

Sebagaimana yang dikupas merdeka.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun akhirnya melanjutkan wacana ini. Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi menjelaskan, wacana kembali muncul saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Palangkaraya sekitar setahun lalu. Kala itu, Johan mengatakan, banyak masyarakat yang meminta agar Presiden merealisasikan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Palangkaraya.

Namun, lanjut Johan, pemindahan ibu kota bukan persoalan mudah. Maka dari itu, Presiden Jokowi meminta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro terlebih dahulu melakukan kajian secara mendalam.

"Ada empat alasan yang menyebabkan pemindahan ibukota negara ke Palangkaraya," ujar Jokowi.
Disamping Jakarta sudah terlalu padat, Kalimantan diprediksi bebas dari kerawanan gempa, kita usahakan Ibukota harus keluar dari Pulau Jawa. Dalam pemindahan tidak terlalu banyak makan biaya APBN, karena infrastruktur lumayan lengkap.

Tanggapan Gubernur Kalimantan Tengah

Terkait wacana itu, Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, sudah bertemu dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro di Kantor Bappenas untuk memaparkan perkembangan pembangunan di daerahnya. Dalam pertemuan yang digelar pada (11/1) tersebut, Sugianto sempat menyatakan kesiapan Kalimantan Tengah menjadi ibu kota negara. Palangkaraya adalah sebuah kota sekaligus merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Tengah. Kota ini memiliki luas wilayah 2.400 km² dan berpenduduk sebanyak 220.962 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 92.067 jiwa tiap km². Luas: 2.679 km². Kalimantan Tengah juga sudah memiliki Sekolah Tinggi dan Universitas: Universitas Palangka Raya.

"Saya bertemu Pak Menteri melaporkan rencana pembangunan Kalteng. Saya ceritakan tentang pekerjaan kami. Komitmen kami tidak main-main untuk mendukung rencana-rencana pemerintah pusat. Kalau pusat memang butuh, kami sangat siap jadi ibu kota negara. Itu juga cita-cita Pak Karno kan," kata Sugianto, Rabu (11/1). Mantan anggota DPR ini menjelaskan banyak kemajuan proyek strategis di daerahnya. Pembangunan tersebut akan membuat Kalimantan Tengah menjadi semakin strategis dalam peta pembangunan nasional.

"Kita sedang kawal betul program strategis, pembangkit listrik, jalur kereta Kalimantan, sampai sentra pertanian organik terbesar di Indonesia. Kalau pusat-daerah kuat, pasti berkah untuk rakyat. Kalteng pasti semakin penting dalam kemajuan Indonesia," katanya.

Dia juga yakin pemindahan ibu kota pemerintahan dapat mengurangi beban Jakarta yang sudah terlalu padat.

"Daya dukung Jakarta sebagai pusat bisnis dan pusat pemerintahansudah terlampau berat. Dalam dua puluh tahun ke depan, mungkin Jakarta tidak sanggup lagi. Beban itu perlu dibagi dan Kalteng siap untuk menjadi pusat pemerintahan baru di Indonesia. Kami memulainya dengan menyiapkan 300 ribu hektare lahan untuk dikembangkan sebagai pusat pemerintahan," katanya.

Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) adalah salah satu kota terbesar di Asia Tenggara ini memiliki ragam destinasi wisata menarik. Kota yang dilewati sungai besar ini punya banyak destinasi wisata alam. Selain itu, Kalteng terutama Palangkaraya juga terkenal dengan potensi wisata budaya dan kuliner. Rumah adat khas Suku Dayak, yakni Rumah Betang, adalah salah satu destinasi wisata yang bisa disambangi.

Palangkaraya dilewati salah satu sungai terbesar di Kalteng, yaitu Sungai Kahayan. cocok untuk petualangan dan berjalan-jalan menggunakan perahu motor sebgai wisata air. Desa wisata ini menyimpan ragam kekayaan budaya milik Kalimantan Tengah. Penelusuran kakayaan budaya, adat, hingga kesenian Kalteng, lokasi desa wisata ini sekitar 32 kilometer arah barat Palangkaraya. Disini juga terdapat Tugu Soekarno, Tugu Peringatan Provinsi Kalteng ini berada sekitar 300 meter dari kawasan Flamboyan. Tugu Soekarno ini merupakan tempat presiden pertama Republik Indonesia meresmikan tiang pertama pembangunan Kota Palangkaraya, yaitu pada 17 Juli 1957. Kawasan tugu ini berbentuk seperti taman kota, dengan monumen-monumen tiang pembangunan dan patung Ir Soekarno. Letaknya yang berada di sisi Sungai Kahayan membuat taman kota ini menjadi salah satu spot terbaik menikmati senja dengan pemandangan Jembatan Kahayan.
Palangkaraya juga memiliki wisata Rumah Tjilik Riwut dan Rumah Bentang Suku Dayak di Jalan Jenderal Sudirman. Di Palangkaraya juga punya destinasi Taman Nasional Sebanga kekayaan flora dan fauna Palangkaraya, Kalteng. Taman Nasional (TN) ini merupakan habitat asli orangutan dan suasananya masih alami.

Di Palangkaraya kita juga dapat jumpai dan nikmati pemandangan Danau Tahai. Di danau ini Anda bisa melepas penat dari riuhnya perkotaan, karena menyuguhkan suasana yang begitu tenang dan rindang, serta Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling

Dikupas dari BBC Indonesia, Penulis buku 'Sukarno & Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangkaraya', Wijanarka, Sukarno mencuatkan ide pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Palangkaraya pada periode tahun 1957-1958.

"Nama Palangkaraya (muncul) karena berada persis di tengah NKRI, di tengahnya Indonesia. Atas dasar itu, Palangkaraya menjadi lebih populer sebagai calon ibu kota dari kota lainnya," ungkap Wijanarka, Senin (04/07).Nama Palangka Raya selalu muncul kembali setiap wacana pemindahan ibu kota ramai dibicarakan. BBC Indonesia pun bertanya kepada pakar dan penulis, mengapa kota di Kalimantan Tengah tersebut terus digadang-gadang menjadi ibu kota baru negeri ini .

Pemindahan ibu kota ke luar Jakarta ketika itu dinilai perlu karena Sukarno mengharapkan Indonesia memiliki ibukota "yang dibangun oleh anak bangsa sendiri".
"Jakarta kan peninggalan kolonial Belanda, dirancang Belanda," ungkap Wijanarka.

 
Mungkinkah, Palangkaraya akan jadi Ibukota ? Reviewed by Unknown on Juli 04, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by NerSumbar.Com © 2017 - 2018
Supported By Medianers, Designed by Sweetheme

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.