Top Ad unit 728 × 90


Breaking News

random
[Payakumbuh][slide][FFFF00]

Tradisi Badikia Masih Ada Di Sungai Geringging

NerSumbar.Com-- Badikia merupakan padanan kata dari berzikir,  orang 'siak' dan alim ulama duduk melingkar mengucapkan kata pujian pada Allah dan melafaskan shalawat nabi.  Terlihat seperti bernyanyi dan saling bersahutan nan liriknya sukar dipahami.

Prosesi biasa berlangsung setelah sholat Isya hingga larut malam, bahkan jelang subuh. Sering dilaksakanan pada saat memperingati maulid nabi dan pada acara tertentu.

Di Korong Simpang Tanjung Alai, Nagari Kuranji Hulu Kecamatan Sungai-Geringging, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera barat masih bertahan, ditengah derasnya kemajuan zaman. Budaya religi itu sempat direkam media ini saat lebaran 2017 dikediaman Tuanku Sinaro, (55) imam besar Surau Dulang-Dulang dan guru mengaji kaum Tarekat Sattariyah.

Menurutnya, saat menyelenggarakan Badikia dikediamannya pekan lalu, bahwa "Badikia ini sama artinya dengan berzikir dan mengucapkan kalimat pujian pada Allah dan Nabi Muhammad. Namun caranya seperti berlagu yang sulit dipahami orang awam."

Tuanku Sinaro menambahkan, " Irama dan lirik Badikia di Pariaman juga sedikit berbeda dengan yang ada di Maninjau." sembari mempraktekan lafasnya kepada penulis.

Sejarah Perkembangan Badikia Di Sungai- Geringging

Terkait sejarah bagaimana tradisi tersebut bisa berkembang di Sungai -Geringging belum didapat data pasti. Hal demikian diungkapkan oleh Tuanku Sinaro. Dalam pengakuannya, sejak ia menuntut ilmu di salah satu surau pengajian di Maninjau, (Agam) maupun di surau tuo Sungai-Sariak, tradisi Badikia sudah ada dan berkembang di Kabupaten Padang Pariaman.

Disinyalir, tradisi ini berkembang sejak abad pertengahan 17, semasa Syekh Burhanuddin asal Pariangan mengembangkan ajaran Islam (Tarekat) disepanjang pesisir Pariaman, bahkan hingga daratan Sumatera Barat.

Berhubung Ranah Minang dahulunya masih memiliki kepercayaan animisme dan agama Hindu maka salah satu cara menarik mengenalkan agama islam pada 'mereka' melalui badikia, yang bisa menghibur tapi memiliki pesan-pesan islam. Terkait kesahihan informasi ini butuh penelusuran lanjut.

Akhirnya, tradisi Badikia masih bertahan dan berkembang di Sungai-Geringging, namun dalam kalangan terbatas dan mulai tak dikenal kalangan muda-mudi atau remaja.

Pandangan penulis, tradisi Badikia bisa dikembangkan dalam kesenian religi, sebagaimana lagu religi yang hit dimasyarakat perkotaan. Tentunya dikemas secara apik sebagai budaya dan kearifan lokal.(AW)
Silahkan tonton video disini :

[embed]https://youtu.be/uWPDXxQ-5hI[/embed]

 Baca Juga : Di Sungai Geringging Tradisi ‘Baralek Tagak Rumah’ Mampu Ringankan Beban Masyarakat

 

 

Tradisi Badikia Masih Ada Di Sungai Geringging Reviewed by Unknown on Juli 04, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by NerSumbar.Com © 2017 - 2018
Supported By Medianers, Designed by Sweetheme

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.