Top Ad unit 728 × 90


Breaking News

random
[Payakumbuh][slide][FFFF00]

TUKANG BECAK GURU KEHIDUPAN

CILOTEH TANPA SUARA-Suatu sore di Kota Makasar terlihat seorang lelaki tertidur kelelahan di atas becak, badannya kurus, kulitnya hitam kecoklatan, tidur dengan kaki menyilang dengan tangan juga disilangkan di keningnya. Dengan pelan saya bangunkan “ bangun daeng,ayo kita pergi jalan-jalan “ ujar saya pelan pelan membangunkannya.

Dengan terkejut lelaki itu bangun, dan langsung mempersilakan saya duduk di atas becaknya “ mau kemana daeng  ?” Tanya lelaki itu sambil mengucek matanya. Saya jawab singkat “ kita jalan-jalan satu jam keliling Kota Makasar.

Sambil mengayuh becak dia mulai bercerita “ kenapa yaa,tukang becak seperti saya ini tidak dapat daging qurban ?, padahal saya sangat kepingin makan daging” tanyanya.

“ apakah disekitar tempat tinggal bapak ada orang yang berqurban ?”. Tanya saya.

“ saya tinggal di perkampungan orang miskin , tidak ada orang berqurban “ ujarnya.

Saya mengalihkan pembicaraan “ berapa penghasilan bapak satu hari ?” dia menjawab dengan tertawa, dan dengan helaan nafas panjang berkata “ hahahaha……sejak ada gojek online dan becak motor kadang –kadang penghasilan saya hanya Rp.20.000,-  perhari , dulu sampai Rp.100.000,- cukup untuk mengontrak rumah dan makan bersama istri dan anak-anak tetapi sekarang terpaksa istri dan anak-anak saya suruh pulang ke kampung , untung saja  mereka mengerti kondisi bapaknya sekarang, dan saya hanya tidur di atas becak “ jawabnya.

“ bapak sejak pagi sudah makan ?” Tanya saya kembali

“ hahahaha… makan adalah apabila saya sudah lapar sekali, kadang-kadang hanya satu kali setiap hari, itu sudah cukup , untuk beli sebungkus nasi saja Rp.10.000,- “ ujar dia kembali.

Saya tercenung mendengar jawabannya, hanya makan satu kali sehari sedangkan saya dapat makan tiga kali sehari dan dapat bermalam di hotel yang mewah.

“ mungkin hidup saya hanya penuh dengan tertawa pak, sehingga saya tidak pernah sakit, semuanya saya hadapi dengan tertawa, kalau lapar ya tidur, dan apabila saya dalam susah dan tidak dapat reseki saya mendekat kepada Allah dengan bersabar, dan apabila mendapat reski saya mendekat kepada Allah dengan bersyukur” ujarnya.

Belum sempat saya menyela perkataanya karena dapat pelajaran pertama : “ Jika kita sedang susah mendekatlah kepada Allah dengan sabar, jika senang dan memperoleh reski mendekatlah kepada Allah dengan bersyukur.”

Kembali dia berkata “ setiap hari saya melihat orang keluar masuk hotel, membawa kendaran mewah terlihat orang yang punya segalanya. Hidup bergelimang harta, karir cemerlang, keluarga bahagia, reputasi tanpa cela. Apakah menurut bapak dia bahagia ?”.

“ tentu saja dia hidup bahagia” ujar saya ringkas.

“ Orang yang secara zahir membuat kita pantas iri dengannya. Tapi menurut saya, sayalah orang yang paling bahagia. Hidup hanya penuh dengan tawa, tidak memikirkan hutang, dan tidak pernah iri sama teman karena jabatannya, maklum sesama tukang becak untuk apa kita iri “ ujarnya lagi, seolah-olah menyindir saya yang masih banyak hutang di bank dan kadang- kadang juga timbul sifat iri melihat teman naik jabatan. Saya mendalami ucapannya “ tidak ada orang yang sempurna dan mempunyai segalanya”.

“ohya, apakah bapak merasa miskin ?” Tanya saya kepadanya.

“ saya tidak pernah merasa miskin, karena saya bisa tertawa lepas dan orang miskin menurut saya bukanlah orang yang tidak mempunyai harta, pangkat, jabatan dan pendidikan tinggi tetapi adalah orang yang dalam relung hatinya tidak mempunyai ke imanan” ujarnya. Katanya melekat tajam dalam hati saya “ orang yang miskin adalah orang yang dalam relung hatinya tidak mempunyai keimanan “.

Setelah satu jam dan diantarkan ke hotel tempat saya menginap, saya berikan uang Rp.100.000,- dan diapun langsung sujud syukur sambil berkata “ maha besar Allah, terimakasih bapak yang telah mengabulkan doa saya untuk dapat membelikan baju sekolah anak saya yang telah koyak seharga Rp.85.000,- “ ujarnya, tak terasa air mata menetes dipelipis.

Hari ini saya mendapat guru baru dapat pencerahan tentang kehidupan dari tukang becak, hidup kaya itu adalah bisa tertawa lepas, tidak sakit, tanpa memiliki hutang, Bahagia bukanlah sesuatu yang harus terlalu besar, Semua dijalani dengan apa adanya dengan hati yang senang. Rasa bersyukur dan berterimakasih menjadi kunci untuk selalu bahagia.

Apa kebahagiaan menurut Anda ? .

Dan apakah anda merasa miskin ?

 

Saiful Guci. Makasar 5 September 2017.
TUKANG BECAK GURU KEHIDUPAN Reviewed by Unknown on September 04, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by NerSumbar.Com © 2017 - 2018
Supported By Medianers, Designed by Sweetheme

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.