Top Ad unit 728 × 90


Breaking News

random
[Payakumbuh][slide][FFFF00]

Sawir, 40 Tahun Penjaja Tape Keliling untuk Hidupi Keluarga

Saya Tidak suka Menadah Tangan, Saya bangga jualan tapai, Nak ...


NerSumbar.Com, Taeh Baruh-Kab.50 Kota--Sebagai seorang kepala keluarga yang bertanggungjawab nafkah lahir dan bathin untuk keluarga, sekaligus membesarkan dan menyekolahkan anak, Sawir (67) menggeluti profesi sebagai penjaja tapai / tape (peuyem-Sunda) keliling. Tape merupakan kuliner khas Minangkabau yang dibuat dari olahan ubi kayu dengan memekai sitem peragian. Dengan semanagat tuanya, Sawir yang tinggal di Tigo Alua Kenagarian Batu Balang, Kec. Harau Kab. 50 Kota, setiap hari menempuh jarak puluhan kilometer untuk menjajakan tapenya. Membesarka 5 orang anaknya, Sawir tak peduli huja dan panas, yang terpikir hanyalah, bagaimana sawir pulang ke rumah dengan bakul tape yang sudah kosong.

Saat NerSumbar.Com mewawancarai Sawir di Taeh Baruh (06/08). Sawir pun bercerita sejarah hidupnya, "Saya sudah sekitar 40 tahun jualan tape keliling, saya pantang menadah tangan, walau kami tinggal dipelosok. Sejak saya pulang (nikah) ke Tigo Alua, saya hanya bekerja sebagai buruh bangunan, dan bini (istri) saya bekerja sebagai pembuat dan penjual tape keliling menggunakan gerabak kayu. Tak tahan melihat istri mendorong gerobak, saya beritikad membeli sebuah sepeda Samki. Alhamdulillah, terkabul.

"Kami memiliki 5 orang putri, kelimanya kami besarkan dengan jualan tape. Setiap hari kami membuat tape dari 60 kg ubi kayu jenis ubi roti dan ubi kuning. Sekarang harga ubi lumayan murah, kalau harga ubi kayu mahal, biasanya kami mencari profesi lain. Kami pergi menjadi buruh tani untuk basiang (membersihkan lahan) gambir di Pangkalan Kab. 50 Kota. Apabila harga ubi mulai turun, kami kembali jualan tape. Dengan modal bergaul, sangat jarang pedagang di lopau (kedai) kopi yang tidak kenal Sawie. Biasanya saya berangkat jualan sekitar pukul 11.00 siang, karena kami di rumah harus menyiapkan ubi yang akan diolah menjadi tape. Terkadang kami menacari atau membeli ubi dulu, kemudian dikupas, dibersihkan, direbus dan selanjutnya istri saya yang mengolah jadi tape. Dan saya berangkat jualan. Dalam bakul ini ada tape hasil olahan dari 60 ubi kayu tadi. Saya punya jadwal perjalanan untuk jualan keliling, kapan arah ke kabupaten arah mudik dan kapan haru ke arah hilir. Bulan Ramadhan banyak pesanan tape beras pulut merah, namun berasnya berasal dari pemesan. Dalam berjualan saya selalu siapkan mantel dan sarung untuk shalat," jelas Sawir.

Diulas Sawir, "Kami juga pernah ke sawah dan kebun, namun sering terkena hama babi. Sekarang zaman sudah berubah, Tigo Alua sekarang sudah mulai menggeliat, termasuk prasaran jalan, dulu parah sekali. Walau demikian, saya komit dengan profesi ini, dan sangat menekuninya. Sekarang kelima putri saya sudah berkeluarga, dan kami sudah memiliki 13 cucu, " ucap Sawir.

Kami tanya terkait penjualan air tape hasil fermentasi ubi kayu, Sawir menjawab, " Ya, setiap pengolahan ubi menjadi tape pasti ada air tapenya. Air tape sangat banyak manfaatnya, khususnya untuk roti goreng tape. Air tape sangat baik sebagai pengembang kue. Air tape juga bisa untuk obat dan menghangatkan tubuh. Namun terkadang ada oknum yang menyalahgunakan untuk mabuk. Dan kita sangat tidak menyukai hal ini," tukuk Sawir sambil berlalu.

Adalah pemilik warung kopi, Amir Oya, membenarkan apa yang disampaikan Sawir sang penjual tape keliling dari Tigo Alua.

"Sawie sudah lama berlangganan dengan kami, tape Sawie tidak jauh beda dengan tape asli buatan warga Taeh. Tape Sawie renyah dan manisnya juga asli, tidak ada tambahan air gula. Setiap jualan, Sawie pasti singgah di sini untuk ngopi. Kalau jualannya masih banyak, Sawie sering menitipkannya disini," terang Amir Oya.

Inilah sebuah kesungguhan dan keuletan seorang Sawir, walau usia sudah larut senja, bahkan gigi depannya sudah terlihat sudah ompong, namun semangat untuk mencari nafkah halal sangat tinggi. Semangat sawir hendaknya menjadi motivasi bagi kita semua, dengan memaksimalkan nikmat sehat yang dikaruniai Allah untuk beribadah dan mencari nafkah.
Sawir, 40 Tahun Penjaja Tape Keliling untuk Hidupi Keluarga Reviewed by Unknown on Agustus 06, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by NerSumbar.Com © 2017 - 2018
Supported By Medianers, Designed by Sweetheme

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.