Masuki Bulan Haram, Palestina - Israel Semakin Memanas
NerSumbar.Com, Internasional-- Palestina dan Israel memanas lagi !. Bagi kaum muslim pastilah mengetahui, bahwa Allah SWT melarang manusia untuk tidak berperang pada 4 bulan Haram, sebagaimana Firman Allah :
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ
“Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar” (QS. Al-Baqarah:217).
Dan dalam Surat At Taubah : ”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS : At Taubah(9):36).
Dalam kalender Hijriah terdapat empat bulan haram, yakni Dzulqaidah, Dzulhijah, Muharam, dan Rajab.
Disebut haram karena keempat bulan itu sangat dihormati, dan umat Islam dilarang berperang di dalamnya. Muharam yang berarti diharamkan atau yang sangat dihormati, memang merupakan bulan gencatan senjata atau bulan perdamaian.
Hal ini menunjukkan bahwa umat Islam di manapun harus selalu bersikap damai, tidak boleh mengobarkan api peperangan jika tidak diperangi terlebih dahulu. Umat Islam menghormati dan memaknai bulan haram dengan spirit penuh perdamaian dan kerukunan. Sebab, Nabi Muhammad SAW pada khutbah haji wada-yang juga di bulan haram, mewanti-wanti umatnya agar tidak saling bermusuhan, bertindak kekerasan, atau berperang satu sama lain.
Namun, semangat cinta damai islam tidak lagi dihargai negara non muslim. Sebagaimana insiden yang terjadi hari Jumat (21/07) militer Israel meningkatkan pengetatan akses dengan melarang semua laki-laki yang berusia di bawah 50 tahun untuk mengikuti salat Jumat di kompleks Haram Al-Sharif, dikenal juga sebagai Temple Mount bagi pemeluk Yahudi.
Warga Palestina yang datang dengan bus-bus tak dibolehkan mendekati kompleks tersebut. Langkah aparat ini menambah ketegangan setelah sebelumnya Israel memasang detektor metal di semua pintu masuk masjid Al Aqsa.
Biasanya salat Jumat di Masjid Al Aqsa diikuti oleh ribuan orang. Hanya laki-laki di atas 50 tahun dan para perempuan yang dibolehkan masuk ke Haram al-Sharif. Polisi mengatakan mereka menembakkan gas air mata untuk membubarkan orang-orang yang melempar batu dan mencoba menerobos barikade polisi.
Sebagaimana yang diberitakan BBC : Aparat keamanan Israel memasang detektor metal menyusul pembunuhan terhadap dua polisi Israel pekan lalu. Tindakan Israel diprotes warga Palestina yang melancarkan aksi tiap malam. Tokoh-tokoh Palestina dan pemimpin sejumlah negara Muslim menentang langkah Israel dengan alasan pemasangan detektor metal melanggar status quo. Palestina juga menuduh Israel menambah kontrol atas kompleks Haram al-Sharif.
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan orang-orang yang dikatakan melempar batu atau mencoba menerobos barikade polisi Israel.
Menanggapi keberatan ini, pemerintah Israel mengatakan detektor diperlukan untuk mencegah penyelundupan senjata ke kompleks Haram al-Sharif.
Kawasan di Jerusalem Timur ini diduduki Israel sejak Perang Timur Tengah pada 1967. Israel berulang kali menegaskan menjaga status quo, pengaturan rumit untuk kawasan ini yang telah diterapkan dalam 50 tahun terakhir.
Perubahan oleh Israel atas pengaturan khusus tersebut oleh pihak Palestina dikatakan sebagai pelanggaran status quo. Padahal Palestina sudah menetapkan Jerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.
Harapan umat muslim dunia kepada PBB, disaat bulan haram untuk berperang ini terjadi gentatan senjata untuk menetapkan perdamaian. Khususnya umat muslim yang sangat mengharapkan kenyamanan dalam melaksanakan rukun islam kelima di Tanah Suci Mekkah.
Masuki Bulan Haram, Palestina - Israel Semakin Memanas
Reviewed by Unknown
on
Juli 21, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: