Isral, Petani Minang Miliki Omzet 25 Juta Per Bulan
LimaPuluh Kota, NerSumbar.Com--- Meski Indonesia mempunyaai Lamongan, Jawa Timur, salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi pertanian pepaya calina yang cukup besar, Sumbar juga tidak kalah dengan pembudidayaan buah yang berasal dari Meksiko bagian Selatan, dan Amerika Selatan bagian Timur tersebut.
Mungkin Anda berpikir ada apa dengan Pepaya calina?
Pepaya Calina memiliki keunggulan dibanding pepaya jenis lainnya. Terlebih, pepaya satu ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi jika dikembangkan ke skala industri.
Sudah banyak petani di 50 Kota yang telah sukses dari hasil berkebun pepaya. Salah satu petani yang telah sukses menjalankan bisnis ini Isral Datuak Manguyang, warga Desa Subarangparik, Kecamatan Akabiliru Kabupaten 50 Kota.
Saat memulai berkebun buah ala meksiko tersebut, Isral Datuak Manguyaang atau yang akrab di sapa Datuak. i bahkan dinilai cukup kurang meyakinkan untuk membudidayakannya oleh warga setempat. Saat pertama menanam pepaya calina sekitar dua tahun lalu.
Namun waktu membuktikan, kini ada sumber pendapatan baru di luar tanaman singkong, yaitu membudidayakan pepaya madu (Calina Pepaya).
Tanah milik beliau dengan luas 3 Ha, kini telah disulap dengan 10 ribu lebih batang jenis pepaya calina. Jadi, tidak heran, kalau Datuak. i sudah begitu banyak mengeluarkan uang dari awal pembersihan lahan, pembibitan, pupuk, plus upah tenaga harian lepas.
“Hingga saat ini sudah menelan biaya Rp 180 juta” Imbuh beliau saat di Temui NerSumbar.Com di kebun miliknya, di Kanagarian Tanjuang Mungo, beberapaa waktu lalu,(9/05) .
Dari penuturannya, beliau sudah dari dua tahun lalu memulai langkah menanam carica papaya di kawasan yang terkenal gersang tersebut.
“Dahulu banyak masyarakat yang ragu dengan langkah saya ini. Mengigat tanah kita kurang cocok dengan tanaman jenis satu ini. Namun saya tidak putus asa. Dengan semangat disertai kegigihan yang kuat, meskipun kerap jatuh, saya bangkit, bangkit, dan bangkit lagi”, ucap Datuak. I, Sapaan akrab sehari-hari.
Buah yang nantinya siap panen akan beliau antar ke Tembilahan, Kota Riau.
”Sudah ada toke yang memesan dan menanti disana. Jauh hari sebelum membudidayakannnya, saya sudah melakukan pertemuan. Bahkan menjalin kesepakatan dengan toke-toke di sana. Alhamdulilah, sempai sekarang tuhan sudah melihatkan hasil dari kerja keras saya selama ini, ” ucap beliau dengan rasa bersyukur.
Dengan penjualan yang tergolong fantastic tersebut, beliau memiliki omzet 25 juta per bulannya.
Keistimewaan Bertanam Pepaya
Pepaya hasil kebun datuak. i ini sangat terbilang istimewa. Saat di cicipi berbeda sekali dengan papaya-pepaya lain yang ada pada umumnya. Bagaimana tidak, dengan perawatan yang selalu dipantau oleh pekerja setiap hari, dan selalu dilakukan penyemprotan batang dengan air dua sampai tiga kali dalam seminggu, dengan tujuan penyegaran batang, bukan tidak mungkin akan menghasilkan buah yang segar.
Bukan hanya itu, cara perawatan buah pepaya beliau juga terbebas dari zat kimia yang berbahaya.
Tidak percaya? Silahkan datang. Akunya.
Keunggulan itulah yang sempat dilirik oleh salah satu Dinas Pertanian Kota Solok yang di pimpin langsung Wati beserta rombongan dengan Mobil Dinas (Mobnas).
“Kedatangan mereka bukan hanya sekedar memberikan apresiasi saja, namun memberi arahan, dan berjanji akan memberikan bantuan jika di kemudian hari ada penyakit hama yang melekati kebun”, pungkas Isral.(Rahmat Afdi)
Mungkin Anda berpikir ada apa dengan Pepaya calina?
Pepaya Calina memiliki keunggulan dibanding pepaya jenis lainnya. Terlebih, pepaya satu ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi jika dikembangkan ke skala industri.
Sudah banyak petani di 50 Kota yang telah sukses dari hasil berkebun pepaya. Salah satu petani yang telah sukses menjalankan bisnis ini Isral Datuak Manguyang, warga Desa Subarangparik, Kecamatan Akabiliru Kabupaten 50 Kota.
Saat memulai berkebun buah ala meksiko tersebut, Isral Datuak Manguyaang atau yang akrab di sapa Datuak. i bahkan dinilai cukup kurang meyakinkan untuk membudidayakannya oleh warga setempat. Saat pertama menanam pepaya calina sekitar dua tahun lalu.
Namun waktu membuktikan, kini ada sumber pendapatan baru di luar tanaman singkong, yaitu membudidayakan pepaya madu (Calina Pepaya).
Tanah milik beliau dengan luas 3 Ha, kini telah disulap dengan 10 ribu lebih batang jenis pepaya calina. Jadi, tidak heran, kalau Datuak. i sudah begitu banyak mengeluarkan uang dari awal pembersihan lahan, pembibitan, pupuk, plus upah tenaga harian lepas.
“Hingga saat ini sudah menelan biaya Rp 180 juta” Imbuh beliau saat di Temui NerSumbar.Com di kebun miliknya, di Kanagarian Tanjuang Mungo, beberapaa waktu lalu,(9/05) .
Dari penuturannya, beliau sudah dari dua tahun lalu memulai langkah menanam carica papaya di kawasan yang terkenal gersang tersebut.
“Dahulu banyak masyarakat yang ragu dengan langkah saya ini. Mengigat tanah kita kurang cocok dengan tanaman jenis satu ini. Namun saya tidak putus asa. Dengan semangat disertai kegigihan yang kuat, meskipun kerap jatuh, saya bangkit, bangkit, dan bangkit lagi”, ucap Datuak. I, Sapaan akrab sehari-hari.
Buah yang nantinya siap panen akan beliau antar ke Tembilahan, Kota Riau.
”Sudah ada toke yang memesan dan menanti disana. Jauh hari sebelum membudidayakannnya, saya sudah melakukan pertemuan. Bahkan menjalin kesepakatan dengan toke-toke di sana. Alhamdulilah, sempai sekarang tuhan sudah melihatkan hasil dari kerja keras saya selama ini, ” ucap beliau dengan rasa bersyukur.
Dengan penjualan yang tergolong fantastic tersebut, beliau memiliki omzet 25 juta per bulannya.
Keistimewaan Bertanam Pepaya
Pepaya hasil kebun datuak. i ini sangat terbilang istimewa. Saat di cicipi berbeda sekali dengan papaya-pepaya lain yang ada pada umumnya. Bagaimana tidak, dengan perawatan yang selalu dipantau oleh pekerja setiap hari, dan selalu dilakukan penyemprotan batang dengan air dua sampai tiga kali dalam seminggu, dengan tujuan penyegaran batang, bukan tidak mungkin akan menghasilkan buah yang segar.
Bukan hanya itu, cara perawatan buah pepaya beliau juga terbebas dari zat kimia yang berbahaya.
Tidak percaya? Silahkan datang. Akunya.
Keunggulan itulah yang sempat dilirik oleh salah satu Dinas Pertanian Kota Solok yang di pimpin langsung Wati beserta rombongan dengan Mobil Dinas (Mobnas).
“Kedatangan mereka bukan hanya sekedar memberikan apresiasi saja, namun memberi arahan, dan berjanji akan memberikan bantuan jika di kemudian hari ada penyakit hama yang melekati kebun”, pungkas Isral.(Rahmat Afdi)
Isral, Petani Minang Miliki Omzet 25 Juta Per Bulan
Reviewed by Unknown
on
Mei 09, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: