Data Tertimbun Longsor Ponorogo
NerSumbar.Com-- Hujan deras mengguyur beberapa hari yang lalu akibatkan keretakan tanah dan terjadinya bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jatim. Bencana longsor juga berdampak pada rumah warga. Lebih dari 30 rumah warga yang terkena longsor, 23 di antaranya tertimbun longsoran tanah setinggi sekitar 15 meter.
Sebagaimana yang dilansir detik.com bahwa "Ada lebih dari 30 rumah penduduk yang terdampak tanah longsor," kata Setyo Budiono, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Sabtu (1/4/2017).
Ia mengatakan, dari puluhan rumah penduduk yang terdampak, sekitar 23 rumah yang kondisinya parah.
"Kondisi parah rumah penduduk sudah tidak terlihat lagi, karena tertimbun tanah longsor. Ketinggian timbunan tanah longsor itu sekitar 10-15 meter," tuturnya.
Rumah warga yang terdampak longsor, ada yang lokasinya berada di atas (di lereng bukit) dan di dekat aliran sungai. "Kalau rumah yang di dekat aliran sungai ada sekitar 10 rumah. Sisanya itu yang paling banyak ada di atas," jelasnya.
Tim SAR gabungan menemukan satu korban meninggal dunia akibat longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Ponorogo, Jatim. Masih ada sekitar 26 orang yang diduga tertimbun.
"Tim SAR gabungan berhasil menemukan 1 korban jiwa dalam kondisi meninggal dunia. Diperkirakan 26 orang masih tertimbun longsor," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/4/2017).
Longsor tebing setinggi 100 meter terjadi pukul 08.00 WIB di RT 02 dan RT 03/RW 01. Material longsoran memanjang dari bukit sekitar 800 meter dan tinggi sekitar 20 meter.
"23 rumah terdampak oleh longsor, ada yang tertimbun, rusak berat dan sebagian rusak. 17 orang luka-luka dan dirawat di Puskesmas Pulung," sambungnya.
Menurutnya, tanda-tanda longsor sudah diketahui masyarakat sejak 20 hari yang lalu. Hujan deras menyebabkan munculnya retakan-retakan di perbukitan.
Dari peta rawan longsor, Desa Banaran merupakan daerah bahaya tinggi longsor. Sejak adanya tanda-tanda longsor masyarakat mengungsi sementara pada malam hari.
BPBD dan aparat sudah mengimbau masyarakat untuk menjauh dari lokasi longsor mengingat kondisi tanah masih labil, dan kemungkinan bisa terjadi longsor susulan.
Pencarian tim SAR gabungan dihentikan sekitar pukul 16.00 WIB karena hujan. Kondisi cuaca dan medan yang labil dikhawatirkan dapat menimbulkan longsor susulan.
"Kebutuhan mendesak adalah alat berat. Namun akses jalan menuju lokasi jalannya sempit dan sulit. Tim Reaksi Cepat BNPB bersama BPBD Provinsi Jawa Timur membantu penanganan darurat," kata Sutopo.
Bencana longsor ponorogo ini masih dalam tahap evakuasi korban yang tertimbun, aparat terkait dan BNPB masih mencari korban di lokasi longsoran.(*)
Sebagaimana yang dilansir detik.com bahwa "Ada lebih dari 30 rumah penduduk yang terdampak tanah longsor," kata Setyo Budiono, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Sabtu (1/4/2017).
Ia mengatakan, dari puluhan rumah penduduk yang terdampak, sekitar 23 rumah yang kondisinya parah.
"Kondisi parah rumah penduduk sudah tidak terlihat lagi, karena tertimbun tanah longsor. Ketinggian timbunan tanah longsor itu sekitar 10-15 meter," tuturnya.
Rumah warga yang terdampak longsor, ada yang lokasinya berada di atas (di lereng bukit) dan di dekat aliran sungai. "Kalau rumah yang di dekat aliran sungai ada sekitar 10 rumah. Sisanya itu yang paling banyak ada di atas," jelasnya.
Tim SAR gabungan menemukan satu korban meninggal dunia akibat longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Ponorogo, Jatim. Masih ada sekitar 26 orang yang diduga tertimbun.
"Tim SAR gabungan berhasil menemukan 1 korban jiwa dalam kondisi meninggal dunia. Diperkirakan 26 orang masih tertimbun longsor," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/4/2017).
Longsor tebing setinggi 100 meter terjadi pukul 08.00 WIB di RT 02 dan RT 03/RW 01. Material longsoran memanjang dari bukit sekitar 800 meter dan tinggi sekitar 20 meter.
"23 rumah terdampak oleh longsor, ada yang tertimbun, rusak berat dan sebagian rusak. 17 orang luka-luka dan dirawat di Puskesmas Pulung," sambungnya.
Menurutnya, tanda-tanda longsor sudah diketahui masyarakat sejak 20 hari yang lalu. Hujan deras menyebabkan munculnya retakan-retakan di perbukitan.
Dari peta rawan longsor, Desa Banaran merupakan daerah bahaya tinggi longsor. Sejak adanya tanda-tanda longsor masyarakat mengungsi sementara pada malam hari.
BPBD dan aparat sudah mengimbau masyarakat untuk menjauh dari lokasi longsor mengingat kondisi tanah masih labil, dan kemungkinan bisa terjadi longsor susulan.
Pencarian tim SAR gabungan dihentikan sekitar pukul 16.00 WIB karena hujan. Kondisi cuaca dan medan yang labil dikhawatirkan dapat menimbulkan longsor susulan.
"Kebutuhan mendesak adalah alat berat. Namun akses jalan menuju lokasi jalannya sempit dan sulit. Tim Reaksi Cepat BNPB bersama BPBD Provinsi Jawa Timur membantu penanganan darurat," kata Sutopo.
Bencana longsor ponorogo ini masih dalam tahap evakuasi korban yang tertimbun, aparat terkait dan BNPB masih mencari korban di lokasi longsoran.(*)
Data Tertimbun Longsor Ponorogo
Reviewed by Unknown
on
April 02, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: