Top Ad unit 728 × 90


Breaking News

random
[Payakumbuh][slide][FFFF00]

Penuh Sejarah, Mesjid Kiai GEDE di Kota Waringin tak Terurus

NerSumbar.Com, Kota Waringin, Kalteng--  Sejatinya Masjid dan Makam Kiai Gede itu dapat menjadi destinasi wisata religi. Lebih dari itu, saya yakin bahwa masih terdapat peninggalan manuskrip Kesultanan Kotawaringin yang masih ada di tangan pemiliknya. Hemat saya, manuskrip berupa Alquran dan kitab-kitab perlu juga dijaga dan dipelihara jangan sampai hancur dimakai rayap. Dan yang lebih penting adalah perlunya manuskrip-manuskrip itu untuk dikaji dan diteliti agar diketahui pesan-pesannya.


Masjid ini dibangun pada tahun 1632 Miladiyah atau tahun 1052 Hijriyah, tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Mustain Billah (1650-1678 M), raja keempat dari Kesultanan Banjarmasin. Nama Kiai Gede untuk masjid ini diambil dari nama seorang ulama yang telah berjasa besar dalam menyebarkan ajaran Islam di Pulau Kalimantan, khususnya di wilayah Kotawaringin

Pada tahun 2015 yang lalu, saat STQ XX Tingkat Kalimantan Tengah Tahun 2015 di Sukamara, saya menyempatkan berkunjung ke Masjid Kiai Gede Kotawaringin Lama. Masjid Kiai Gede adalah masjid pertama yang didirikan di Kalimantan Tengah dan tentunya sarat dengan nilai sejarah.

Lewat Masjid inilah Kiai Gede menyampaikan pesan-pesan Islam ke masyarakat sehingga masyarakatnya tergolong taat beragama dan antusias menghadiri dan menyaksikan kegiatan keagamaan. Saya dapat info dari teman saya H.Masrani Arsyad bahwa STQ terakhir Tingkat Kabupaten Kobar tahun 2017 di Kotawaringin Lama ternyata sangat sukses karena masyarakat beramai-ramai datang dan menyaksikannya seperti masyarakat Mataram, NTB saat menghadiri pelaksanaan MTQ Tahun 2016.

Mereka duduk dengan rapi dan teratur sambil mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Alquran. Agaknya Kesultanan Kotawaringin, Kiai Gede dengan sarana Masjid itu sangat berjasa mendidik masyarakat yang taat beragama di sekitarnya bahkan sampai menyebar ke daerah lainnya. Melihat keberadaan Masjid Kiai Gede ini beserta makamnya, tampaknya masih belum terurus dengan baik.

Padahal sejatinya Masjid dan Makam Kiai Gede itu dapat menjadi destinasi wisata religi. Lebih dari itu, saya yakin bahwa masih terdapat peninggalan manuskrip Kesultanan Kotawaringin yang masih ada di tangan pemiliknya. Hemat saya, manuskrip berupa Alquran dan kitab-kitab perlu juga dijaga dan dipelihara jangan sampai hancur dimakai rayap. Dan yang lebih penting adalah perlunya manuskrip-manuskrip itu untuk dikaji dan diteliti agar diketahui pesan-pesannya. Itulah pentingnya sejarah. "JASMERAH", kata Bung Karno Jangan Meninggalkan Sejarah.(Masmedia Pinem/ul)
Penuh Sejarah, Mesjid Kiai GEDE di Kota Waringin tak Terurus Reviewed by Unknown on Agustus 20, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by NerSumbar.Com © 2017 - 2018
Supported By Medianers, Designed by Sweetheme

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.