Biaya Pengolahan Darah Di RSUD Adnaan WD Lebih Murah Dari PMI

Payakumbuh, NerSumbar.Com-- Tarif pengolahan darah  lebih murah di Unit Transfusi Darah RSUD dr Adnaan WD dari pada biaya pengolahan yang dipatok PMI, yakni selisih harga 10 ribu rupiah. Hal itu diungkapkan oleh Nofiatri, Amd.AK petugas UTDRS yang sedang dinas malam, Sabtu (15/7).

"PMI menetapkan tarif pengelohan darah Rp.360.000,-  sedangkan di RSUD dr Adnaan WD Payakumbuh dipatok hanya 350.000,- rupiah." Katanya.

Meski terbilang murah dibanding PMI,  masih ada yang menolak keras bahwa biaya pengolahan donor darah dituding memasang tarif mahal. Hal tersebut menjadi polemik dimasyarakat, sebagaimana kritikan beredar di grup Forum Peduli Payakumbuh.

"Hebat Payakumbuh kini. Donor darah harus bayar biaya sterilisasi sebesar 350.000 perkantong. Katanya itulah Perda. Apa benar serupa itu?" Tanya seorang anggota grup.

Nofiatri membenarkan bahwa tarif pengolahan produk darah yang akan ditransfusikan pada pasien memang sejumlah 350.000 rupiah. Ketika nersumbar.com mintai keterangan.

"Biaya pengolahan darah untuk pasien umum 350 Ribu. Sedangkan pengguna kartu BPJS tidak membayar." Kata Nofiatri.

Ia menambahkan biaya pengolahan darah dipergunakan untuk; beli bahan habis pakai, seperti kantong darah. Biaya pemeriksaan IMLTD ( Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah) seperti pemeriksaan HIV, HBsAG, HCV (Hepatitis C), Sifilis, dan Malaria.

"Termasuk biaya crossmatch. Untuk mencocokkan darah pasien dengan darah pendonor dan biaya pemeriksaan golongan darah, serta rhesus." Jelasnya

Terpisah, direktur utama RSUD dr Adnaan WD, dr. Efriza Naldi mengakui, bahwa operasional pengolahan darah membutuhkan dana yang dibayarkan pasien, meski darahnya bukan dari UTDRS, tapi pasien umum tetap membayar biaya pengolahan berdasarkan Perwako Nomor 63 Tahun 2015. Tarif tersebut terbit sejak tanggal 1 Agustus 2015. (AW)