PM dan PTM, Dinkes Payakumbuh Gandeng Kemenag
NerSumbar.Com, Payakumbuh--.Penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi seperti virus, bakteria atau parasit. Cara penularan penyakit menular dapat melalui media langsung dari orang ke orang dan melalui media udara penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui udara pernapasan disebut sebagai air borne disease.
Untuk itulah, Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh melakukan sosialisasi penyakit menular yang akan digelar 2 hari, yaitu Jum'at (12/05) yang diikuti oleh 30 Penyuluh Agama PNS dan Senin (15/05) akan diikuti 40 Penyuluh Agama Non PNS, sebagai perpanjangan tangan dinas kesehatan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat melalui dakwah, wirid dan binaan, untuk mewujudkan mayarakat sehat. Sosialisasi ini yang dilaksanakan di aula Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh.
Dalam sambutan pembukanya, Kabid Kesmas dan P3 Hj. Hefi Suryani menyampaikan bahwasa kesehatan adalah hak warga negara dan diatur dalam undang-undang. Saat ini, penyakit menular (PM) menjadi bahasan di tingkat nasional, termasuk imunisasi kesehatan dan pengobatan secara maksimal. Walau sekitar 85 %, warga Payakumbuh sudah miliki BPJS, namun pencegahan tetap lebih baik dibanding pengobatan.
"Pada tahun 2016, dinkes melaksanakan fogging DBD sebanyak 17 kali, tingginya mobilitas masyarakat dan terjadinya perubahan iklim serta pola hidup masyarakat yang salah, PTM dan PM berjangkit. Terkait penyakit menular sangat banyak macamnya, namun kesempatan ini kita akan bahas membahas penyakit DBD, Rabies dan TB Paru. Yang lebih parah dan menakutkan adalah penyakit HIV AIDS," Hefi tutup sambutannya.
Hevi Suryani dalam materinya menyampaikan, "penyakit 40 % disebabkan perilaku, 10 % disebabkan genetika, 30 % disebabkan lingkungan dan 20 % disebabkan pelayanan kesehatan".
Hefi Suryani memaparkan bahwa Penyakit Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh nyamuk, dan Payakumbuh pernah berstatus endemik. Salah satu langkah yang bisa kita terapkan mandiri di rumah adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3 M plus. 3 M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti 1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; 2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; 3) Menggunakan kelambu saat tidur; 4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; 5) Menanam tanaman pengusir nyamuk, 6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; 7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain, terang Hefi.
Ditambahkan Hefi, Penyakit Rabies juga mesti diwaspadai warga, karena penyakit ini disebabkan gigitan binatang karnivora peliharaan yang ada di rumah seperti kucing, anjing, monyet dll. Gigitan hewan karnivora dapat menyebabkan rabies dan menyerupai tingkah karnivora dan perlu ditangani maksimal, karena dapat menyebabkan kematian.
Penyakit TB Paru, pada umumnya disebabkan oleh asap (karbon monoksida) yang akan kerap kita saksikan langsung melalui rokok dan ini merupakan penyebab perilaku. Karena di dalam rokok terkandung begitu banyak racun yang dapat menyebabkan berbagai penyakit mematikan, termasuk penyakit kantong.
Demikian menakutkannya bahaya penyakit menular, diharapkan penyuluh agama dapat membantu Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh untuk mensosialisasikannya ditengah masyarakat. Dinas Kesehatan akan melakukan koordinasi lanjutan dengan Kementerian Agama untuk kembali melahirkan MoU terkait sosialisasi penyakit menular dan penyakit tidak menular, ataupun sosialisasi terkait kesehatan masyarakat, sampul Hefi Suryani.
Untuk itulah, Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh melakukan sosialisasi penyakit menular yang akan digelar 2 hari, yaitu Jum'at (12/05) yang diikuti oleh 30 Penyuluh Agama PNS dan Senin (15/05) akan diikuti 40 Penyuluh Agama Non PNS, sebagai perpanjangan tangan dinas kesehatan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat melalui dakwah, wirid dan binaan, untuk mewujudkan mayarakat sehat. Sosialisasi ini yang dilaksanakan di aula Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh.
Dalam sambutan pembukanya, Kabid Kesmas dan P3 Hj. Hefi Suryani menyampaikan bahwasa kesehatan adalah hak warga negara dan diatur dalam undang-undang. Saat ini, penyakit menular (PM) menjadi bahasan di tingkat nasional, termasuk imunisasi kesehatan dan pengobatan secara maksimal. Walau sekitar 85 %, warga Payakumbuh sudah miliki BPJS, namun pencegahan tetap lebih baik dibanding pengobatan.
"Pada tahun 2016, dinkes melaksanakan fogging DBD sebanyak 17 kali, tingginya mobilitas masyarakat dan terjadinya perubahan iklim serta pola hidup masyarakat yang salah, PTM dan PM berjangkit. Terkait penyakit menular sangat banyak macamnya, namun kesempatan ini kita akan bahas membahas penyakit DBD, Rabies dan TB Paru. Yang lebih parah dan menakutkan adalah penyakit HIV AIDS," Hefi tutup sambutannya.
Hevi Suryani dalam materinya menyampaikan, "penyakit 40 % disebabkan perilaku, 10 % disebabkan genetika, 30 % disebabkan lingkungan dan 20 % disebabkan pelayanan kesehatan".
Hefi Suryani memaparkan bahwa Penyakit Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh nyamuk, dan Payakumbuh pernah berstatus endemik. Salah satu langkah yang bisa kita terapkan mandiri di rumah adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3 M plus. 3 M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti 1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; 2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; 3) Menggunakan kelambu saat tidur; 4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; 5) Menanam tanaman pengusir nyamuk, 6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; 7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain, terang Hefi.
Ditambahkan Hefi, Penyakit Rabies juga mesti diwaspadai warga, karena penyakit ini disebabkan gigitan binatang karnivora peliharaan yang ada di rumah seperti kucing, anjing, monyet dll. Gigitan hewan karnivora dapat menyebabkan rabies dan menyerupai tingkah karnivora dan perlu ditangani maksimal, karena dapat menyebabkan kematian.
Penyakit TB Paru, pada umumnya disebabkan oleh asap (karbon monoksida) yang akan kerap kita saksikan langsung melalui rokok dan ini merupakan penyebab perilaku. Karena di dalam rokok terkandung begitu banyak racun yang dapat menyebabkan berbagai penyakit mematikan, termasuk penyakit kantong.
Demikian menakutkannya bahaya penyakit menular, diharapkan penyuluh agama dapat membantu Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh untuk mensosialisasikannya ditengah masyarakat. Dinas Kesehatan akan melakukan koordinasi lanjutan dengan Kementerian Agama untuk kembali melahirkan MoU terkait sosialisasi penyakit menular dan penyakit tidak menular, ataupun sosialisasi terkait kesehatan masyarakat, sampul Hefi Suryani.
PM dan PTM, Dinkes Payakumbuh Gandeng Kemenag
Reviewed by Unknown
on
Mei 12, 2017
Rating:

Tidak ada komentar: