Warga Mengeluh, Ini Tindakan PDAM Payakumbuh
NerSumbar.Com~ Keluhan sebagian pelanggan terhadap air yang tak mengucur pada jam-jam sibuk, masalah klasik yang masih belum terjawab oleh PDAM Payakumbuh. Untuk mengantisipasi persoalan dimaksud, PDAM akan melakukan beberapa kegiatan, seperti sistem evaluasi jaringan (SEJ), peremajaan pipa distribusi, dan NRW (penurunan angka kehilangan air). Semua PR itu, harus dituntaskan PDAM dalam tahun 2017 ini, dalam upaya peningkatan pelayanan.
Direktur Utama PDAM Payakumbuh Herry Iswahyudi, ST bersama Staf Teknik Agus Rianto, menginformasikan, Kamis (19/1), pihaknya akan segera melakukan program SEJ, dengan membenahi jalur pipa pada beberapa kawasan atau zona. Misalnya, beberapa zona yang selama ini sumber airnya berasal dari Batang Tabik, Sungai Kamuyang, dicoba dialihkan pelayanannya dari sumber air Sungai Dareh, Situjuah Limo Nagari.
PDAM merancang, untuk menjangkau pelanggan di kawasan Kecamatan Payakumbuh Utara, direncanakan sumber airnya hanya dari Batang Tabik. Untuk itu, PDAM harus memasang pipa distribusi baru dari daerah perbatasan Payakumbuh-Limapuluh Kota, hingga ke Simpang Kaniang Bukik, Kelurahan Tigo Koto Diate (eks Kelurahan Padang Kaduduk, Cubadak Aia dan Tarok) dan kawasan Napar.
Pemasangan jaringan baru sepanjang 8 Km itu, telah dimulai tahun 2016, lewat dana APBD sebesar Rp9 Miliyar. Kemudian, lanjutan pekerjaannya tahun ini, dari Simpang Kaniang Bukik, ke kawasan Kelurahan Tigo Koto Diate dan Napar, sepanjang 13 Km, yang akan didanai APBN lebih kurang Rp20,4 Miliyar.
“Jika pekerjaan ini rampung, maka pelayanan air ke Kecamatan Payakumbuh Utara dan Latina, akan mengatasi permasalahan disaat jam sibuk/puncak. Ke depan, tidak akan ada lagi suara-suara sumbang dengan keluhan air yang tak mengucur dari kran pelanggan,” urai Staf Teknik Agus.
Untuk pelayanan air bersih ke Payakumbuh Utara itu, Dirut PDAM Herry Iswahyudi menyatakan, tidak akan ada penambahan debit air di sumber Batang Tabik. “Akibat dari pemasangan jaringan pipa baru ke Simpang Kaning Bukik hingga Simpang Napar, tidak akan ada penambahan debit air dari sumber Batang Tabik. Dan juga tak akan menganggu irigasi atau air sawah milik warga setempat” tegasnya.
Selain evaluasi kebutuhan air lewat SEJ, Pemko Payakumbuh lewat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), juga telah memulai pembangunan embung di Bulakan dan Embung Lurah Rawang di Kelurahan Limbukan, Kecamatan Payakumbuh Selatan. Embung yang dibangun, tidak hanya berfungsi sebagai sumber air pengairan, tapi juga sebagai penyediaan air baku untuk air bersih PDAM.
Walikota Payakumbuh non aktif H. Riza Falepi, menurut Kepala Dinas PUPR, Ir. Muslim, yang dihubungi terpisah, sudah cukup visioner dalam mengantisipasi sumber air bersih PDAM ke depan, sesuai dengan pertumbuhan jumlah pelanggan hingga 20 sampai 50 tahun ke depan. “Kita harus menyiapkan sumber air baku, dengan membangun embung di beberapa titik, selain mengandalkan sumber air yang telah ada di Batang Tabik dan Sungai Dareh,” sebut walikota non aktif dikutip Muslim.
Pembangunan kedua embung yang diharapkan rampung hingga tahun 2019 nanti, didanai lewat APBN melalui Balai Wilayah Sungai V Sumatera Barat, dengan usulan yang diajukan Dinas PUPR Payakumbuh, total Rp70 Miliyar. Sejak 2015, Dinas PUPR Payakumbuh telah memulai pembangunan Embung Bulakan, mulai dari pembebasan lahan sampai ke pembangunan fisik tahap pertama, dengan dana tersedia Rp10 M. Tahun berjalan ini, dianggarkan lagi Rp15 M, guna merampungkan pekerjaan Embung Bulakan itu, jelasnya.(*)
Direktur Utama PDAM Payakumbuh Herry Iswahyudi, ST bersama Staf Teknik Agus Rianto, menginformasikan, Kamis (19/1), pihaknya akan segera melakukan program SEJ, dengan membenahi jalur pipa pada beberapa kawasan atau zona. Misalnya, beberapa zona yang selama ini sumber airnya berasal dari Batang Tabik, Sungai Kamuyang, dicoba dialihkan pelayanannya dari sumber air Sungai Dareh, Situjuah Limo Nagari.
PDAM merancang, untuk menjangkau pelanggan di kawasan Kecamatan Payakumbuh Utara, direncanakan sumber airnya hanya dari Batang Tabik. Untuk itu, PDAM harus memasang pipa distribusi baru dari daerah perbatasan Payakumbuh-Limapuluh Kota, hingga ke Simpang Kaniang Bukik, Kelurahan Tigo Koto Diate (eks Kelurahan Padang Kaduduk, Cubadak Aia dan Tarok) dan kawasan Napar.
Pemasangan jaringan baru sepanjang 8 Km itu, telah dimulai tahun 2016, lewat dana APBD sebesar Rp9 Miliyar. Kemudian, lanjutan pekerjaannya tahun ini, dari Simpang Kaniang Bukik, ke kawasan Kelurahan Tigo Koto Diate dan Napar, sepanjang 13 Km, yang akan didanai APBN lebih kurang Rp20,4 Miliyar.
“Jika pekerjaan ini rampung, maka pelayanan air ke Kecamatan Payakumbuh Utara dan Latina, akan mengatasi permasalahan disaat jam sibuk/puncak. Ke depan, tidak akan ada lagi suara-suara sumbang dengan keluhan air yang tak mengucur dari kran pelanggan,” urai Staf Teknik Agus.
Untuk pelayanan air bersih ke Payakumbuh Utara itu, Dirut PDAM Herry Iswahyudi menyatakan, tidak akan ada penambahan debit air di sumber Batang Tabik. “Akibat dari pemasangan jaringan pipa baru ke Simpang Kaning Bukik hingga Simpang Napar, tidak akan ada penambahan debit air dari sumber Batang Tabik. Dan juga tak akan menganggu irigasi atau air sawah milik warga setempat” tegasnya.
Selain evaluasi kebutuhan air lewat SEJ, Pemko Payakumbuh lewat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), juga telah memulai pembangunan embung di Bulakan dan Embung Lurah Rawang di Kelurahan Limbukan, Kecamatan Payakumbuh Selatan. Embung yang dibangun, tidak hanya berfungsi sebagai sumber air pengairan, tapi juga sebagai penyediaan air baku untuk air bersih PDAM.
Walikota Payakumbuh non aktif H. Riza Falepi, menurut Kepala Dinas PUPR, Ir. Muslim, yang dihubungi terpisah, sudah cukup visioner dalam mengantisipasi sumber air bersih PDAM ke depan, sesuai dengan pertumbuhan jumlah pelanggan hingga 20 sampai 50 tahun ke depan. “Kita harus menyiapkan sumber air baku, dengan membangun embung di beberapa titik, selain mengandalkan sumber air yang telah ada di Batang Tabik dan Sungai Dareh,” sebut walikota non aktif dikutip Muslim.
Pembangunan kedua embung yang diharapkan rampung hingga tahun 2019 nanti, didanai lewat APBN melalui Balai Wilayah Sungai V Sumatera Barat, dengan usulan yang diajukan Dinas PUPR Payakumbuh, total Rp70 Miliyar. Sejak 2015, Dinas PUPR Payakumbuh telah memulai pembangunan Embung Bulakan, mulai dari pembebasan lahan sampai ke pembangunan fisik tahap pertama, dengan dana tersedia Rp10 M. Tahun berjalan ini, dianggarkan lagi Rp15 M, guna merampungkan pekerjaan Embung Bulakan itu, jelasnya.(*)
Warga Mengeluh, Ini Tindakan PDAM Payakumbuh
Reviewed by Unknown
on
Januari 19, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: