Peran Media Online Jelang Pilkada Payakumbuh
NerSumbar.Com ~ Terkait diskusi peran media online jelang pilkada di salah satu grup whats app, awak tertarik sekali menyimaknya. Bahkan jari ini gatal-gatal pula ingin sentuh huruf yang terkembang di monitor, dan sudah disampaikan pula pada grup yang dimaksud, sepertinya menarik juga di didokumentasikan di NerSumbar.Com Realisasinya seperti rangkaian berikut.
Berkat informasi di media online, awak bisa mengetahui Payakumbuh hari ini, maupun tentang Payakumbuh masa lalu, bahkan awak bisa pula meramal kecendrungan apa yang akan terjadi pada Payakumbuh masa mendatang.
Bukan mengenyampingkan media cetak, dahulu awak berlangganan koran Padek dan Singgalang. Namun, karena kesibukan, dan rasanya lebih praktis mendapatkan info dari gadget, maka media online lah pilihan menarik saat ini. Selain cepat, juga praktis, meskipun kadang infonya kurang akurat. Bila info kurang lengkap, maka awak lakukan penelusuran lanjut, cari media online lain sebagai pembanding.
Oh ya, bukan berarti meninggalkan media cetak, kalau ada waktu luang awak tetap baca padek/ singgallang, meskipun kedua media cetak tersebut, juga sudah online.
Terkait informasi tentang Pilkada Payakumbuh, awak baca di sumbar1, sumbarhebat, info-warga, faktasumbar, warta andalas, dll, serta baru-baru ini hadir pula dekade pos. Semua media online tersebut hebat.
Pelaku media atau wartawan begitu cepat bertransformasi serta menjawab kebutuhan pembaca baik yang berdomisili di ranah maupun di rantau. Sekali sentuh, berita berada di genggaman pembaca, tak penting ia berada dimana.
Contohnya,terkait siapa berpasangan dengan siapa? Dan, mengapa si A tidak jadi berpasangan dengan si B, dst...hingga penentuan paslon dari KPU.
Menjamurnya media online di "Kota Botiah" ini, suatu kegembiraan sendiri bagi awak, hidup betul-betul terasa berdemokrasi, pilar ke 4 tumbuh subur.
Bila ada kecendrungan pemberitaan yang tidak berimbang, dan pantas diprotes, maka pembaca bisa membuat tulisan tandingan atau meninggalkan komentar di media bersangkutan atau melalui media lain.
Maknanya, media online bukanlah "barang mahal" dan juga bukan milik wartawan, tapi milik siapa yang punya keinginanan dan kemauan asalkan bisa bertanggung jawab dan bertanggung gugat dengan apa yang ia informasikan.
Awak pikir, bila salah satu timses paslon mengagung-agungkan salah satu paslon, rasanya dalam konteks wajar, sebagai pembaca budiman, tentunya dapat memaklumi kemana arahnya. Yang tidak pantas itu menjelek-jelekkan orang lain tanpa fakta, verifikasi, atau konfirmasi.
Tidak bermaksud curhat, awak hanya ingin menyampaikan rasa kagum pada wartawan Luak Lima Puluh, mereka berlomba-lomba memberitakan dahsyatnya Pilkada Payakumbuh, serta sangat cepat membaca peluang dan mau berbenah menjawab kebutuhan zaman.
Maka dari itu, maju terus media online Payakumbuh, meskipun senantiasa Pilkada telah usai.(AW).
Tidak ada komentar: