Di Payakumbuh HUT RI Ke-71, Pusat Kota Jadi Lautan Manusia
![]() |
Jantung Kota Payakumbuh dipadati warga untuk menyaksikan Payakumbuh Fashion Karnaval dan Pawai Alegoris, (18/8) / photo: humas pemko |
Payakumbuh, PN--Sepanjang Kamis (18/8), pusat kota Payakumbuh berubah jadi lautan manusia. Warga kota dan daerah tetangga Kabupaten Limapuluh Kota, benar-benar menikmati kemariahan HUT Kemerdekaan RI ke-71 di kota setempat.
Payakumbuh Fashion Carnaval (PFC) dan Pawai Alegoris (PA), berlangsung sejak pagi hingga sore. Saat shalat fardhu tiba, panpel menghentikan kegiatan dimaksud sementara. Terik panas yang menyengat, tak jadi halangan bagi warga dan peserta menikmati PFC/PA.
Sejak pukul 09.00 pagi, ratusan murid SD, SMP sampai SMA/SMK, sudah tampil melenggang lenggok di ruas Jalan A. Yani dari Simpang Bofet Sianok menuju ruas Jalan Sudirman dan Simpang Benteng Payakumbuh. Tak hanya peserta yang berjalan beringsut di badan jalan. Tapi, keluarga peserta PFC pun ikut mendampingi putera-puteri mereka yang ambil bagian dalam kedua iven tersebut.
“Sejak pukul 05.30 saya sudah membawa anak ke tepat salon, untuk tampil pada PFC ini,” ucap Sevintrajuta warga Perum Palans Bonai, Koto nan Ampek, kepada wartawan.
“Jika semangat kemerdekaan sudah melekat di hati, panas terik dan lelah tak terasa. Meski harus merogoh kocek lebih dalam untuk menghiasi anak,” tambahnya.
Kegiatan PFC 2016 yang diangkat Dekranasda di bawah pimpinan Dr. Hj. Henny Riza Falepi, itu diapresiasi Walikota H. Riza Falepi dan Ketua DPRD YB. Dt. Parmato Alam. Saat menyaksikan peserta PFC dan PA di panggung kehormatan di depan PT Pos bersama Wawako H. Suwandel Muchtar serta anggota Forkopimda, keduanya memberikan apresiasi, bahwa iven yang digelar Dekranasda dan Dinas Pendidikan itu, sangat luar biasa.
“Iven ini berstandar nasional yang berlangsung di daerah,” kata keduanya.
Untuk menetapkan pemenang PFC, Ketua Dekranasda Henny, harus mendatangkan tim dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Sumatera Barat yang diketuai Fomalhaut Zamel selain perancang lokal Payakumbuh.
“Kita undang juri yang ahli dibidangnya dalam penilaian peserta, agar lebih objektif,” sebut Henny.
Penampilan peserta PFC, dinilai warga kota tak kalah menarik dibanding penampilan mode fashion di atas panggung atau catwalk.
“Ternyata para pelajar Kota Batiah mampu mengimbangi penampilan model berkelas nasional,” kata Karmila, salah seorang penonton yang ikut menyaksikan PFC.
Busana dengan tema kupu-kupu dan bunga yang diperagakan bocah SD dan pelajar SMP/SMA itu, mengundang decak kagum ribuan penonton. Dunia fashion Payakumbuh benar-benar bergairah. Dua unit drum band dari SMAN 2 dan SMPN 4, menyemangati peserta PFK.
Menurut Walikota Riza Falepi, ia nyaris tak percaya kalau iven sekelas PFC dan PA itu, akan menyentak dan menggelegarkan kota. Meski iven kecil di kota sedang, tapi mampu dan menjadi magnet bagi tamu yang datang ke Payakumbuh. Dunia fashion atau industri kreatif di kota ini, diyakini bakal lebih bergairah ke depan.
Ke depan, harap walikota, mudah-mudahan PFC dikemas lebih baik lagi, dengan promosi yang lebih gencar. Iven ini, dikatakan, bakal mampu mempercepat pergerakan ekonomi secara positif dan akan membuat Payakumbuh menjadi terkenal di seantero Indonesia dan mancanegara. Momen ini harus dimanfaatkan untuk peningkatan mutu produksi dunia industri fashion Payakumbuh, tegasnya.(Gilang)
Di Payakumbuh HUT RI Ke-71, Pusat Kota Jadi Lautan Manusia
Reviewed by Unknown
on
Agustus 18, 2016
Rating:

Tidak ada komentar: