MGMP Aliyah : Owner Nurul Fikri Payakumbuh Berikan Materi Mengayomi Anak.

NerSumbar.Com, Payakumbuh--Masuki tahun ajaran baru 2017/2018, Pengawas Madrasah Aliyah, Yursilis, menghimpun 156 guru mata pelajaran madrasah aliyah negeri dan swasta di aula serbaguna kankemenag Kota Payakumbuh (04/08), 52 orang guru diantaranya adalah guru PAI madrasah. Secara lazim himpunan guru ini disebut Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Untuk periode ini, MGMP Aliyah Kota Payakumbuh diketuai Irfanderi.

Kepada Kepala Kankemenag, Ketua MGMP Irfanderi melaporkan pentingnya MGMP, khusunya dalam berbagi informasi terkait pemecahan masalah dalam PBM yang diampu. MGMP ini pertama kali dilaksanakan di tahun ajaran 2017/2018 yang akan dibuka langsung Kepala Kankemenag Kota Payakumbuh.

"Dalam MGMP kita bisa saling berbagi informasi dan mencari jalan untuk pemecahan maslah pendidikan, khusunya terhadap mata pelajaran yang diampu seorang guru. Masuki tahun ajaran baru ini, terjadi beberapa perubahan terkait Kurtilas, khusnya diaspek proses penilaian dan materi bahan ajar / silabus. Dengan adanya MGMP kita bisa saling berbagi disamping silaturrahim. Selama ini kita sudah aktif dengan dinas pendidikan, kami harapkan MGMP aliyah juga dapat seperti itu hendaknya," harap Ketua MGMP Aliyah.

Diterangkan Pengawas Madrasah, Yursilis, "pelaksanaan MGMP ini berdasar pada UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, PerMenpan & RB Nomor 16 tahun 2009, selanjutnya PP Nomor 19 tahun 2005 BAB IV pasal 22 ayat 1,2 dan 3 terkait kompetensi guru sebagai agen pembelajaran dan Perka BKN Nomor 14 tahun 2010 tentang Angka Kredit. MGMP yang kita laksanakan adalah himpunan guru mapel Rumpun Bahasa, rumpun IPS, rumpun MIPA dan rumpun Agama, BK, TIK, Olahraga dan Keterampilan," ucap Yursilis

Melihat antusiasi kehadiran guru, Kepala kankemenag, Asra Faber sampaikan terima kasih dan apresiasinya. MGMP dapat berpedoman dari moto PINTAR (profesional, inovasi, normatif, teladan, akhlak mulia dan rabbani) yang kita terapkan di kankemenag Kota Payakumbuh.

"Kedepan Kita harapkan adanya dukungan dari kepala madrasah terkait fasilitas dan penganggran dana untuk kelancaran MGMP ini. Selanjutnya dengan MGMP ini akan lahir guru profesional yang dibuktikan dengan kelulusan siswa. Karena profesional merupakan tuntutan saat ini, melalui wadah ini untuk mengasah dan berbagi ilmu. Kami sangat apresiasi dengan guru non PNS. Dan sangat terlalu rasanya jika guru pns tidak hadir dalam MGMP ini. Kami harapkan Pengawas jadikan catatan," tegas Asra Faber.

Owner yayasan Nurul Fikri yang juga seorang konsultan dan psikolog, Meilya Novira, S.Pd. M.Cons, yang dihadirkan Ketua MGMP sebagai pemateri memaparkan hal terkait mekanisme perilaku anak. Meilya menjelaskan bahwa setiap anak yang lahir dalam keadaan fitrah, maka Bapak dan Ibunyalah yang akan membentuk anak tersebut mau jadi apa.

" Dalam jiwa manusia dikendalikan oleh 2 faktor, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar yang dikendalikan otak kanan dan otak kiri. Dalam mendidik anak, seorang guru hebat dapat menganalisa karakter peserta didiknya yang variatif. Mendidik anak kandung/tiri di rumah tangga tidak bisa disamakan dengan mendidik anak di madrasah. Guru jadilah pendidik yang membawa perubahan positif bagi peserta didik, dan jangan menjadi pengajar, karena biasanya pengajar hanya memfokuskan pada tugas mengajar, siswa paham atau belum seringkali mereka abaikan. Dengan materi pendek yang Kami sampaikan, diharapkan peserta MGMP dapat menjadi orangtua kedua bagi siswa, yaitu menjadi tempat curahan hati, tempat berbagi pemecahan maslah, guru pencerah, pemberi kabar gembira. Dan jangan menjadi guru pengancam yang ditakuti peserta didiknya," papar Meilya.

Kepada para peserta MGMP, Meilya Novira juga meninggalkan kopian materi pembinaan dan mekanisme perilaku anak sesuai ajaran Rasulullah, dalam bentuk softcopy. Untuk selanjutnya, MGMP ini akan dilaksanakan secara rutin setiap bulannya.