Kepala Kankemenag Bina Calon Imam dan Khatib
NerSumbar.Com, Payakumbuh--Semakin langkanya sumber daya manusia yang mampu menjadi khatib jumat dan imam masjid sehingga pelaksaan sholat khususnya sholat Jumat menjadi tidak terlaksana dengan baik menjadi masalah baru yang dihadapi umat Islam akhir-akhir ini. Hal ini menjadi pemicu pemerintah kota Payakumbuh melalui bagian Kesra untuk melaksanakan kegiatan bertajuk peningkatan kompetensi/pelatihan imam masjid dan khatib jumat tahun 2017 di Aula Lantai III Balaikota Bukik Sibaluik, Senin (17/7).
Kegiatan yang diusung dengan tema “Kita Wujudkan Imam Masjid dan Khatib Jumat yang Kompeten Sesuai al-Quran dan Sunnah Shahihah” ini dibuka secara resmi oleh Walikota yang diwakili Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Amriul. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kantor Kementrian Agama yang diwakili Bagian Penyelenggara Syariah, Kanapi, Camat Payakumbuh Timur, Linda Keprinasdi, kepala Kantor Urusan Agama (KUA), hadirin dan undangan lainnya.
Amriul dalam sambutan walikota menyampaikan keprihatinan mengingat sumber daya manusia untuk menjadi imam masjid dan khatib jumat saat ini sangat minim.
“ Kita sebagai umat muslim akhir-akhir ini sangat prihatin dengan keterbatasan sumber daya manusia untuk menjadi imam dan juga khatib jumat, terkhusus di Payakumbuh. Ada 83 masjid terdaftar yang belum terpenuhi kuota imam dan khatib jumat. Begitu juga dengan mushalla dan surau yang terdaftar sebanyak 285 buah. Keterbatasan ini berimbas pada pelaksanaan sholat terkhusus sholat sholat jumat menjadi tidak terlaksana dengan baik.”, ujar Amriul.
Amriul kemudian menambahkan, “Hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai umat Muslim. Pemerintah sebatas memfasilitasi, kita semua yang berperan dalam melahirkan kader-kader baru di bidang imam sholat dan khatib jumat.”, kata Amriul.
Walikota berpesan kepada peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik dan berharap mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya remaja Kota Payakumbuh yang bisa menjadi khatib Jumat dan imam masjid.
“ Kepada peserta, ikutilah kegiatan ini dengan baik dan sungguh-sungguh sehingga mampu menghasilkan kader-kader khatib jumat dan imam masjid yang benar-benar mampu dan baik sholatnya khusunya para remaja. Sehingga, kekosongan baik khatib jumat maupun imam di masjid-masjid yang ada di Kota Payakumbuh bisa dihindari.”, harap Walikota dalam pidato yang disampaikan Asisten II.
Pelatihan yang juga sudah dilaksanakan di tahun 2016 ini diikuti oleh 40 orang umur 17-40 tahun untusan masjid/ penyulus se-Kota Payakumbuh dengan latar belakang yang cukup komplek. Mulai dari pelajar, mahasiswa bahkan dari wirausaha.
Peserta akan ditempa dengan berbagai materi dari 24 orang narasumber yang ahli dibidangnya selama 10 kali pertemuan (Senin-Kamis) hingga 1 Agustus mendatang. Narasumber pada hari pertama terdiri dari 4 orang pakar yaitu H. Benny Warlis, Asra Faber, H.Mismardi, BA dan R. Awaludin Dt. Paduko Alam. Sedangkan untuk hari berikutnya akan diisi oleh Mustafa, Muharnis Zul, H. Zuldaswar, Akbarul Fahmi, Ihsan Nuzula, Amru Siregar, Arman Husni, Aguswan Rasyid, Octa Veldi, Jufrimal, Ritman Hendra, Ali Amran, Mismardi, Eko Nur Wahyudi, Yengki Otrio, Syamsu Adril, Syafrizal, Kadiarman, Agus Gunawan, Ersis Warman, Kadiarman dan Irfan Junaidi. Narasumber tersebut adalah para pihak yang ahli dibidangnya sehingga akan meningkatkan kemampuan peserta pelatihan untuk menjadi imam dan khatib Jumat.
Setelah pembukaan, oleh Walikota Payakumbuh, Kepala kankemenag Asra Faber menyampaikan materi pembinaan imam dan khatib yang berjudul kebijakan kementerian agama terhadap peningkatan kualitas imam dan khatib.
Kesempatan ini, Asra Faber memaparkan syarat-syarat untuk menjadi imam dan khatib. Asra Faber menekankan kepada calon imam dan khatib supaya dalam menjadi peran imam dan khatib, untuk senantiasa menjaga mata dan pendengaran audien. Intinya, hindari kesalahan fatal yang dapat merubah makna dan mindset audien terhadap imam dan khatib.ul
Kegiatan yang diusung dengan tema “Kita Wujudkan Imam Masjid dan Khatib Jumat yang Kompeten Sesuai al-Quran dan Sunnah Shahihah” ini dibuka secara resmi oleh Walikota yang diwakili Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Amriul. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kantor Kementrian Agama yang diwakili Bagian Penyelenggara Syariah, Kanapi, Camat Payakumbuh Timur, Linda Keprinasdi, kepala Kantor Urusan Agama (KUA), hadirin dan undangan lainnya.
Amriul dalam sambutan walikota menyampaikan keprihatinan mengingat sumber daya manusia untuk menjadi imam masjid dan khatib jumat saat ini sangat minim.
“ Kita sebagai umat muslim akhir-akhir ini sangat prihatin dengan keterbatasan sumber daya manusia untuk menjadi imam dan juga khatib jumat, terkhusus di Payakumbuh. Ada 83 masjid terdaftar yang belum terpenuhi kuota imam dan khatib jumat. Begitu juga dengan mushalla dan surau yang terdaftar sebanyak 285 buah. Keterbatasan ini berimbas pada pelaksanaan sholat terkhusus sholat sholat jumat menjadi tidak terlaksana dengan baik.”, ujar Amriul.
Amriul kemudian menambahkan, “Hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai umat Muslim. Pemerintah sebatas memfasilitasi, kita semua yang berperan dalam melahirkan kader-kader baru di bidang imam sholat dan khatib jumat.”, kata Amriul.
Walikota berpesan kepada peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik dan berharap mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya remaja Kota Payakumbuh yang bisa menjadi khatib Jumat dan imam masjid.
“ Kepada peserta, ikutilah kegiatan ini dengan baik dan sungguh-sungguh sehingga mampu menghasilkan kader-kader khatib jumat dan imam masjid yang benar-benar mampu dan baik sholatnya khusunya para remaja. Sehingga, kekosongan baik khatib jumat maupun imam di masjid-masjid yang ada di Kota Payakumbuh bisa dihindari.”, harap Walikota dalam pidato yang disampaikan Asisten II.
Pelatihan yang juga sudah dilaksanakan di tahun 2016 ini diikuti oleh 40 orang umur 17-40 tahun untusan masjid/ penyulus se-Kota Payakumbuh dengan latar belakang yang cukup komplek. Mulai dari pelajar, mahasiswa bahkan dari wirausaha.
Peserta akan ditempa dengan berbagai materi dari 24 orang narasumber yang ahli dibidangnya selama 10 kali pertemuan (Senin-Kamis) hingga 1 Agustus mendatang. Narasumber pada hari pertama terdiri dari 4 orang pakar yaitu H. Benny Warlis, Asra Faber, H.Mismardi, BA dan R. Awaludin Dt. Paduko Alam. Sedangkan untuk hari berikutnya akan diisi oleh Mustafa, Muharnis Zul, H. Zuldaswar, Akbarul Fahmi, Ihsan Nuzula, Amru Siregar, Arman Husni, Aguswan Rasyid, Octa Veldi, Jufrimal, Ritman Hendra, Ali Amran, Mismardi, Eko Nur Wahyudi, Yengki Otrio, Syamsu Adril, Syafrizal, Kadiarman, Agus Gunawan, Ersis Warman, Kadiarman dan Irfan Junaidi. Narasumber tersebut adalah para pihak yang ahli dibidangnya sehingga akan meningkatkan kemampuan peserta pelatihan untuk menjadi imam dan khatib Jumat.
Setelah pembukaan, oleh Walikota Payakumbuh, Kepala kankemenag Asra Faber menyampaikan materi pembinaan imam dan khatib yang berjudul kebijakan kementerian agama terhadap peningkatan kualitas imam dan khatib.
Kesempatan ini, Asra Faber memaparkan syarat-syarat untuk menjadi imam dan khatib. Asra Faber menekankan kepada calon imam dan khatib supaya dalam menjadi peran imam dan khatib, untuk senantiasa menjaga mata dan pendengaran audien. Intinya, hindari kesalahan fatal yang dapat merubah makna dan mindset audien terhadap imam dan khatib.ul
Kepala Kankemenag Bina Calon Imam dan Khatib
Reviewed by Unknown
on
Juli 18, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: