Top Ad unit 728 × 90


Breaking News

random
[Payakumbuh][slide][FFFF00]

Menjawab Tudingan Palti Hutabarat, Tuduh Sumbar Intoleransi

Opini, NerSumbar.Com--Tulisan Palti Hutabarat berjudul "Gubernur Dan FPI Sumbar Kompak Bantah Intimidasi, Dokter Fiera Keluar Dari Sumbar" terbitan 30 May 2017 di seword.com seakan memancing di air keruh. Si Palti Hutabarat menuduh sumbar intoleransi, hanya karena tidak mendukung dan sehaluan dengan aksi bakar lilin Nurul Indra, dan tidak mendukung status dokter Fiera Lovita.

Begini tudingan Si Palti Hutabarat : "Kini, Sumbar menjadi sorotan bukan karena ke-NKRI-annya, melainkan intoleransinya."

Palti menuliskan hal demikian terkait status FL yang berujung konflik di Solok. Palti malah membenarkan bahwa FL benar-benar diintimidasi dan hidupnya terancam di Solok, Sumbar.

Bahkan, ia tidak percaya jaminan dari Gubernur sumbar bahwa “Dokter FL aman, tidak diintimidasi oleh siapapun. Saya dan Polda Sumbar jamin itu. Semua pihak saling memaafkan. Ini ranah Minang yang utamakan musyawarah,” melalui akun twitter resminya @Irwanprayitno.



Namun, yang dipercayai si Palti adalah sebuah photo dr.FL didampingi banser sedang diantar ke bandara Minang Kabau, seakan-akan dr. FL itu benar-benar terancam hidupnya di ranah minang.

Lalu, Palti Hutabarat kembali menuding, " Sekali lagi saya harus mempertanyakan, ‘Ada apa Dengan Sumbar??”. Nasionalisme dan ke-NKRI-an yang diusung Bung Hatta sepertinya sudah mulai pudar di Provinsi ini. Mungkinkah saat ini nilai-nilai bung Hatta sudah mulai pudar di tanah minang?? Diganti oleh nilai-nilai radikalisme yang sebenarnya bukanlah asli budaya minang."

Radikalisme seperti apa yang kamu maksud Palti? 

Palti, saya sampaikan ! Sumatra Barat adalah provinsi yang aman dan nyaman, jauh dari kegaduhan. Disini tidak ada perang antar etnis, kami hidup damai disini. Saya di Payakumbuh, punya tetangga Batak kristen, dan etnis China, hingga saat ini tidak ada masalah. Disini orang berprinsip "lawan ndak dicari, tapi kalau datang, pantang dielakkan." Jadi, kalau ingin aman hidup di Sumatera Barat, jangan ganggu orang lain, maka kehidupan anda juga tidak akan diganggu orang lain.

Mengapa dengan mudahnya anda menuding Sumbar Intoleransi hanya gara-gara orang sumbar tidak sehaluan dengan anda? Jangan jadikan Kasus FL sebagai dasar untuk mencap sumbar Intoleransi. FL sendiri yang tidak nyaman hidup dan ingin pindah dari Sumatera Barat. Manakala ia merasa tidak aman dan terancam, ia bisa melapor ke Polisi. Laporkan siapa yang mengintimidasi dan siapa yang mengancamnya? Ini negara hukum yang ada proses untuk mengatasinya.

Tidak puas sampai disitu, Palti kembali dengan tendensius menuduh, "Semoga beberapa kejadian di tanah minang ini menjadi sebuah refleksi dan peringatan dini akan gawatnya kehidupan toleransi di Sumbar. Jangan sampai, provinsi kelahiran sang proklamator pengusung NKRI, menjadi daerah yang penuh dan dikuasai oleh ormas intimidatif. Apalagi kalau sampai Gubernurnya pun malah membela mereka. Dan, ia menambahkan "Sumbar Riwayatmu kini mengerikan."

Kalau disimak, "kelamak" diperutnya saja menuliskan seperti demikian. Opininya dipaksakan, karena sumatera barat tidak sejalan dengan apa yang ia inginkan. Hi Palti ! Hidup di Sumatera Barat, sama dengan hidup di Papua dan Bali yang menjunjung tinggi agamanya. Rakyat Sumbar menjunjung tinggi Adat basandi syarak. Syarak Basandi Kitabullah. Rententan peristiwa di Sumbar bukan persoalan tidak cinta NKRI, tapi ada hal prinsip dan tindak-tanduk orang yang kamu bela tidak sesuai dengan kearifan budaya Minang Kabau.

Hello Palti Hutabarat ! Jangan tanya soal nasionalisme orang minang kabau terhadap NKRI ini. Kamu baca saja sejarah, penggagas lahirnya Sumpah Pemuda adalah anak Minang Kabau, ia orang Sumatera Barat bernama Muhammad Yamin. Berkat ia, kamu bisa menulis dengan bahasa Indonesia yang lancar.

Saya sarankan, ditengah kondisi bangsa saat ini, hendaknya kamu tidak menambah kegaduhan, kalau kamu benar mencintai NKRI. Tapi berlakulah seperti Adem Sari atau Tempayang yang bisa bikin suasana tubuh jadi adem. Seperti kata teman saya Fajar Rillah Vesky, wartawan Padang Ekspress yang menyatakan "Bangsa ini sepertinya sedang panas dalam. Jika tak ada yang bisa menjadi Adem Sari, setidaknya jadilah Tempayang." Cam kan itu Palti ! (AntonWijaya)
Menjawab Tudingan Palti Hutabarat, Tuduh Sumbar Intoleransi Reviewed by Unknown on Mei 30, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by NerSumbar.Com © 2017 - 2018
Supported By Medianers, Designed by Sweetheme

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.